Notification

×

Iklan

KLIK DISINI untuk mendaftar

Tag Terpopuler

Pesta Dugem di Rutan Pekanbaru

Kamis, 17 April 2025 | April 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-17T03:41:53Z




Pekanbaru-WikiBerita



Kasus narapidana dugem di Rutan Kelas I Pekanbaru beberapa waktu lalu berakhir dengan pencopotan kepala rutan Bastian Manalu.Tak hanya Bastian Manalu, Kepala Pengamanan Rutan Arie Jelfri juga dicopot dari jabatannya. Keduanya juga sudah ditarik ke kantor wilayah untuk diperiksa terkait kasus ini.


"Sudah ditunjuk penggantinya, Plh (Karutan Pekanbaru), dari Kabid pengamanan Kanwil. Nimrot Sihotang. Sementara Plh-nya beliau," ujar Maizar, Rabu (16/4/2025).

Maizar menyebut, Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan, dinilai merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.


"Karena yang bertanggung jawab adalah Karutan dan Kepala Pengamanan. Kita periksa, sementara mereka berdua kita bebastugaskan, dan ditunjuk Plh-nya," ulas Maizar.

Maizar menyatakan, akan menindak tegas jika terbukti ada indikasi keterlibatan petugas Rutan Kelas I Pekanbaru terkait kejadian yang viral.


Sementara ini kata Maizar, pemeriksaan kini juga tengah dilakukan terhadap tahanan dan narapidana. "Kalau ada indikasi petugas kita periksa lagi, ada tidak keterlibatan petugas di situ? Tentu akan kita periksa, akan kita berikan sanksi yang terukur," terang Maizar, Rabu (16/4/2025).

\

"Kalau memang ada keterlibatan petugas, kita nggak main-main dalam hal ini," tambahnya.


Maizar mengatakan, sudah ada beberapa barang bukti yang disita.


"Sudah disita (beberapa barang bukti). Sesuai rencana kalau memang bermasalah kita hukum," tuturnya.

Maizar berujar, razia rutin sebenarnya sudah sering dilaksanakan. Termasuk melibatkan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri.


"Sebenarnya sudah rutin, cuma entah gimana ini bisa kecolongan begini, makanya kita cek ulang apa ada keterlibatan petugas di situ, kalau ada ya kita berikan sanksi," ungkapnya.


Sejauh ini, sudah ada 14 tahanan dan narapidana penghuni Rutan Kelas I Pekanbaru yang menjalani pemeriksaan intensif.


Pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Rutan Pekanbaru dan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau.

"Ada 14 (orang diperiksa), napinya dulu. Nanti kalau ada indikasi (keterlibatan) petugas, baru kita periksa lagi," kata Maizar.


Secara prinsip dipaparkan Maizar, pihaknya tetap pada komitmen yang sudah ada.


"Apabila dugaan pelanggaran tersebut ada maka kami akan menindak tegas terhadap warga binaan termasuk kepada petugasnya apabila ada keterlibatan di dalamnya. Dan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku," ucap Maizar.


Terkait hal ini, Maizar juga telah memerintahkan seluruh Kepala Rutan dan Lapas se-Riau untuk melakukan razia gabungan bersama TNI serta Polri.


"Saya memerintah kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Riau untuk melakukan razia gabungan dengan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian setempat," bebernya.

masukkan script iklan disini

Diungkapkan Maizar, atas peristiwa itu, pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah konkret lainnya.

Di antaranya, pihaknya secara mendalam mempelajari dan menggali informasi serta melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) terkait adanya hal tersebut.


"Saat ini tim kami sudah turun, termasuk saya sendiri untuk memastikan kondisi Rutan Sialang Bungkuk pasca viralnya berita tersebut," kata Maizar.


Dari hasil pendalaman diterangkan Maizar, ditemukan fakta bahwa lokasi kejadian video viral itu, memang berada di Rutan Pekanbaru.


"Betul (video viral terjadi di Rutan Pekanbaru, red)," papar Maizar.


Disinggung soal konsekuensi sanksi atas hal tersebut, baik itu bagi para tahanan atau narapidana serta petugas Rutan, Maizar menegaskan seluruhnya kini sedang dalam proses pemeriksaan.

"Sedang diperiksa," kata Maizar.


Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos), sejumlah orang yang diduga merupakan tahanan atau napi, sedang asyik dugem.


Dalam rekaman video itu, terlihat sejumlah orang asyik berjoget diiringi musik DJ yang disetel cukup keras. Ada yang berjoget sambil berdiri, ada pula yang duduk, sembari menggeleng-gelengkan kepala.


Di depan mereka ada pula beberapa botol minuman.


Tak hanya itu, diduga ada sebuah botol bekas yang dipasang sedotan warna putih, yang mirip bong atau alat hisap sabu.


Diduga mereka berpesta miras dan juga narkoba. Ada pula seorang dari mereka, tampak duduk di sudut ruangan sambil memegang handphone di telinganya.



Sumber: opsjurnal.asia

×
Berita Terbaru Update